Selebtek.suara.com - Inge Anugrah yang saat ini sedang menghadapi gugatan cerai dari sang suami, berharap apa yang menimpanya bisa menjadi pelajaran.
Inge mengingatkan pentingnya bagi calon pasangan yang akan menuju ke jenjang pernikahan, agar mau saling terbuka sejak awal soal pengaturan keuangan kelak setelah menikah.
"Ini jadi pelajaran untuk teman-teman cewek yang mau nikah atau teman-teman yang baru mau mulai mikirin ke arah sana," ujar Inge dikutip Selebtek.suara.com dari kanal YouTube Richard Lee.
"Better kalian omongin dulu dari awal sama pasangan kalian. Mau mengurus keuangan kayak gimana," sambung Inge yang pernah menandatangai perjanjian pranikah tanpa melihat isinya itu.
Inge mengakui jika dirinya dan Ari Wibowo sama sekali tak ada pembicaraan terkait pengaturan keuangan sebelum menikah.
"Kalau aku dulu enggak ada pembicaraan keuangan kita kayak gimana," kata Inge lagi, "Entah aku terima uang bulanan, entah pakai kartu kredit doang atau ada beberapa orang punya akun bersama. Itu kita enggak omongin," lanjutnya.
Inge yang selama menikah dengan Ari Wibowo tidak bekerja karena mengurus kedua anak mereka hingga remaja, akhirnya hanya pasrah saja ketika semua keuangan diatur Ari Wibowo.
Blak-blakan Inge juga mengaku sama sekali tak mendapat uang bulanan khusus untuk dipergunakan sendiri.
"Tabungan sendiri enggak punya," kata Inge dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
Baca Juga:Enggan Ikut Konseling, Inge Anugrah Sayangkan Ari Wibowo Hanya Pentingkan Nama Baik
Inge akhirnya sedikit demi sedikit mengumpulkan uang dari menjadi coach, dan uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri diluar kebutuhan rumah tangga.
"Kalau untuk saya pribadi, terkadang aku sendiri seorang coach, kadang aku dipanggil sama perusahaan-perusahaan untuk memberikan coaching, aku dapat uang," kata Inge.
Walaupun terlambat, Inge juga baru menyadari hal-hal penting seperti itu harusnya sudah jadi kesepakatan sejak awal.
Bahwa perencanaan pengaturan keuangan menjadi hal penting ketika sudah memutuskan menikah, walau pun awalnya merasa tidak nyaman untuk dibicarakan.
"Jadi kalian harus omongin sesuatu yang kayaknya memang enggak nyaman diomongin, justru harus diomongin," ucap Inge.
"Jadi tahu ekspektasinya seperti apa," pungkasnya. ***