Selebtek.suara.com - Geger sebuah rekaman yang beredar luas disebut-sebut berasal dari Rutan Cipinang yang menyatakan Mario Dandy bisa video call. Bukan itu saja, Mario juga punya bekingan seseorang yang dipanggil "Abang". Benarkah?
Benarkah rekaman tersebut, lantaran Mario merupakan anak Rafael Alun Trisambodo, yang belakangan disebut penguasa Jaksel?
Rekaman tersebut dibagikan oleh akun Twitter @logikapolitikid yang memuat suara seorang pria yang diklaim berasal dari Rutan Cipinang. Disebutkan bahwa Mario Dandy ditempatkan bersama seseorang berpengaruh yang dipanggil “Abang”.
Rekaman yang dibagikan @logikapolitikid pada Senin (29/5) itu berbunyi, “Mario Dandy, masuk di kamar Abang. Malam begini pengurus aja ngga bisa masuk, kalo pagi bisa.”
Baca Juga:Daniel Mananta Akhirnya Buka Suara Ungkap Soal Rumor Mualaf: Ada yang Ancam Gue!
Kemudian menyusul rekaman suara lain yang berasal dari orang yang sama, “Jadi kalo video call apa, melalui Abang di sana. Abang yang atur dia, Abang yang jaga dia. Orang-orang A***, dia yang jaga.”
Menurut akun Twitter @logikapolitikid, orang lama di Rutan dan Mario Dandy pasti tahu itu suara siapa. Dikatakan pula bahwa Mario Dandy bebas melakukan video call sesuka hati selama di dalam tahanan.
Rekaman tersebut dirilis @logikapolitikid sebagai respons atas klarifikasi Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Rika Aprianti yang menyatakan Mario Dandy tidak mendapatkan keistimewaan.
"Tidak benar, sama dengan yang lain sesuai SOP," kata Rika Aprianti kepada wartawan, Senin (29/5).
Rika menambahkan, Kejaksaan Negeri Jaksel sudah menyerahkan Mario Dandy dan Shane Lukas ke Rutan Cipinang sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (26/5).
Baca Juga:Ira Wibowo Bongkar Fakta Baru Soal Ari Wibowo: Ternyata Ini yang Diinginkan dengan Inge Anugrah
"Serah terima dilakukan sesuai SOP di antaranya pengecekan berkas, kesehatan dan antigen," ujar Rika.
Menurutnya, Mario Dandy dan Shane Lukas ditempatkan di kamar Mapenaling (masa pengenalan lingkungan) Rutan Cipinang bersama dengan penghuni baru lainnya.
Sebelumnya, @logikapolitikid menyebutkan bahwa Mario Dandy sudah dua hari di ruangan sejuk, beda dengan napi-napi lain.
“Datangnya si Mario Ruci aka Rutan Cipinang, udah kek durian jatuh. Banyak peluang yang bisa dijadiin cuan,” tulis @logikapolitikid, Minggu (28/5).
Akun Twitter tersebut juga menjelaskan, jika prosedur normal tahanan baru titipan Kejaksaan yang belum disidang biasanya mendapat “bogem” dari petugas keamanan. Mereka akan ditaruh di blok penampungan selama tiga minggu. Tapi karena Mario Dandy tamu istimewa, maka dia langsung ditempatkan di ruang khusus.
“Blok Penampungan itu, tidur berjejer kayak barisan pentol korek api, kurang lebih sebanyak 250-an orang, selama 3 minggu. Pokoknya nyiksa banget dah kalo sampe masuk blok penampungan itu,” tulis @logikapolitikid.
Mulai dari mandi, BAB, tidak ada pintu. Pemakaian air juga terbatas. Itu semua tidak dialami Mario Dandy, anak eks pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. Mario Dandy kini menempati Blok Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Tentu saja ada harga khusus untuk dapat menempati hak istimewa ini.
Intinya, Mario Dandy tetap mendapat “privilege”.
Sehari sebelumnya, @logikapolitikid merilis video lawas keluarga Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy. Di video itu nampak kakak dari Mario Dandy, Christofer Dhyaksa Dharma, bersama ibunya, Ernie Mieke Torondek, berada dalam mobil. Ada suara Rafael Alun Trisambodo yang membahas soal teman dari ibu Mario Dandy.
Dalam percakapan, Rafael Alun Trisambodo tidak terima istrinya diperlakukan tidak baik oleh temannya. Terdengar Rafael Alun Trisambodo berkata, “ya ngomong dong, kalo nggak bisa itu ngomong, ‘ini ada yang berkuasa di Jaksel'.”
Pengakuan Rafael Alun Trisambodo sebagai penguasa Jaksel agaknya tak berlebihan. Ingat, kasus penganiayaan David Ozora (17) oleh Mario Dandy sejak hari pertama sudah berusaha dibungkam sejak masih ditangani Polres Jaksel.
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, mengungkapkan banyak kejanggalan yang terjadi selama kasus tersebut ditangani Polres Jaksel. Kasus itu akhirnya bisa lanjut diproses berkat diambil alih oleh Polda Metro Jaya.
Perlu diingat, kini kasusnya ada di tangan Kejaksaan Negeri Jaksel. Apakah kekuatan Rafael Alun Trisambodo yang mengaku sebagai penguasa Jaksel masih dapat dinikmati Mario Dandy, anaknya?
Rafael Alun Trisambodo memang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun perlu diingat, ada kemungkinan dia masih punya kaki tangan dan pihak-pihak yang membantunya. Terbukti dari aset-aset miliknya yang masih belum dibekukan KPK. Seperti restoran mewah Bilik Kayu Heritaga di Yogyakarta yang masih beroperasi.
Jangan lupa juga dengan bisnis kos-kosan miliknya yang masih terus berjalan, serta aset-aset lain. Semua masih menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit untuk membiayai keluarganya, termasuk membiayai perkara Mario Dandy.
Selain kekuatan uang, perlu dipertimbangkan juga adanya kekuatan pengaruh. Aksi gratifikasi dan pencucian uang yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo sejak 2011 pastinya melibatkan banyak pihak di Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan.
Pengaruh ayah Mario Dandy pada mereka kemungkinan besar masih cukup kuat, sehingga bisa membuat Mario Dandy cukup nyaman meski di dalam rutan.
sumber: Sugawa