Di Indonesia Ada Aliran Kristen Muhammadiyah, Apa Itu?

Aliran tersebut juga dibahas lengkap dalam sebuah buku yang berjudul 'Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'.

Muchammad Yani
Senin, 29 Mei 2023 | 16:41 WIB
Di Indonesia Ada Aliran Kristen Muhammadiyah, Apa Itu?
Muncul Kristen Muhammadiyah, Apa Itu? (SuaraSulsel.id/Muhammadiyah.or.id)

Selebtek.suara.com - Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti serta Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah Fajar Riza Ulhaq ada sebuah aliran baru di tubuh Muhammadiyah.

Disebutkan aliran ini bernama Kristen Muhammadiyah alias KrisMuha. Aliran tersebut juga dibahas lengkap dalam sebuah buku yang berjudul 'Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'.

Dalam acara bedah buku yang digelar pada Senin (22/5/2023), Fajar menjelaskan munculnya aliran ini karena situasi toleransi yang ada di daerah terpenci Tanah Air. Daerah yang dimaksud yakni Ende di Nusa Tenggara Timur, Serui di Papua dan Putussibau di Kalimantan Barat.

Di daerah-daerah tersebut, ada hubungan akrab antara murid Muslim dan Kristen di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Hal ini menimbulkan sikap toleransi yang tinggi antar kedua umat.

Baca Juga:Catatan Tebal Kontroversi Denny Indrayana, Kini Bocorkan Isu MK Ubah Sistem Pemilu 2024

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir (tengah). [Antara]
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir (tengah). (sumber: Antara)

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia mengatakan kalau KrisMuha bertujuan membangkitkan kesadaran keberagaman agama, suku, ras dan kelompok.

“Kemajemukan adalah Pelangi yang indah untuk merajut hidup toleran sarat penghormatan, perdamaian, dan saling memajukan,” kata Haedar dikutip Suara.com, Minggu (28/5/2023).

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendibudristek) Nadiem Makariem yang juga hadir di acara bedah buku tersebut mengatakan jika buku 'Kristen Muhammadiyah Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan' menjadi bentuk dukungan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mengaitkan nilai keberagaman.

"Gagasan toleransi yang dihadirkan dalam buku ini sejalan dengan cita-cita kami di Kemendikbudristek untuk menghapus kekerasan dari dunia pendidikan Indonesia," ujar Nadiem.

Fenomena KrisMuha sebenarnya sudah berlangsung lama, karena buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2009. Hanya saja saat itu data yang diambil kurang detail, sehingga buku kembali disempurnakan dan diterbitkan kembali tahun ini. (*)

Baca Juga:6 Manfaat Rumput Gandum untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui, Bisa Detoksifikasi Tubuh

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Ragam

Terkini

Metropolitan | 14:49 WIB
Metropolitan | 14:49 WIB
Tampilkan lebih banyak