Selebtek.suara.com - Kegiatan Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu semakin mencurigakan. Ia sudah berniat hendak mendirikan gereja dan pesantren Kristen di lingkungan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Kontroversi terbaru ini baru terendus dan membuat publik heboh.
Bahkan, rencana pendirian pesantren Kristen dan gereja di dalam Ponpes Al Zaytun Indramayu ini diungkap langsung oleh sahabat Panji Gumilang yang beragama Kristiani yaitu, Robin Simanullang.
Robin menyebut, bahwa pendeta dan Panji Gumilang berencana mendirikan gereja dan pesantren khusus umat Kristiani di Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga:Viral Foto Desta dan Perempuan Muda Ini Disebut-sebut GE, Pengacara Akhirnya Beri Jawaban
Tak hanya itu, bahkan Syekh Panji Gumilang juga berencana untuk membangun seluruh rumah ibadah umat beragama yang ada di Indonesia.
"Saya bilang kalau disini ada pesantren Kristen, akan kita didik anak dengan baik. Dan jika ada santri Kristen, maka akan kita akan buat gereja disini (Ponpes Al Zaytun)," ungkap Robin Simanullang menirukan ucapan Panji Gumilang di kanal YouTube @ENN Indonesia, dilansir tvone, Jumat (19/5/2023).
Masih menurut Robin, Panji Gumilang berdalih bahwa pembangunan pesantren Kristen dan gereja di Ponpes Al Zaytun Indramayu ini, untuk membuat kerukunan dengan membuat seluruh tempat ibadah bagi seluruh umat beragama.
Seperti pada saat acara besar pada 1 Muharram, kata dia Ponpes Al Zaytun Indramayu akan melaksanakan kegiatan yang dihadiri oleh seluruh kalangan.
Dalam hal ini, kata dia umat selain muslim juga turut akan diundang ke Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, tersebut.
Baca Juga:Anya Geraldine: Aku Harus Jujur, Nikah Awal Mula Segala Masalah!
"Setiap 1 Muharram seluruh pasti diundang. Itu tokoh-tokoh dari berbagai umat beragama. Itu sudan menjadi tradisi," ujarnya.
Terkait polemik pendiri Pondok Pesantren Al zaytun Indramayu, Panji Gumilang, pendiri Nii crisis center, Ken Setiawan mengatakan bahwa Al Zaytun memang sudah menjadi polemik sejak lama.
Menurut Ken, Kementerian Agama juga sudah pernah mengadakan penelitian yang hasilnya sama dengan MUI. Ken juga mengatakan ada hubungan antara kepemimpinan dan aliran dana secara historis. Namun sayangnya sampai sekarang hasil penelitian juga belum dipublikasi.
“Kementerian agama sebagai sebagai landing di pondok pesantren juga tidak ada respon sampai beberapa kali ganti Menteri Agama ternyata juga tidak ada tindak lanjut terkait masalah ini. Jadi memang ini ini seperti pembiaran,” tutur Ken.
Dirinya pun menambahkan bahwa pembiaran ini pula yang menjadi landasan NII Crisis Center berdiri.
“Memang kami tidak percaya dengan pemerintah ini, seperti mohon maaf kasus terorisme itu dibiarkan. Terorisme ditangkap tapi pemahaman radikalisme dibiarkan. Ini seperti ternak,” beber Ken.