Selebtek.suara.com - Tio Pakusadewo terang-terangan mengungkap bisnis ganja yang ia lakoni di Amerika Serikat. Pendapat yang ia terima dari bisnis itu pun cukup fantastis.
Aktor 59 tahun itu mengaku bisnis ganja tersebut berada di Los Angeles dan memiliki izin.
"Di Amerika gue punya izin nanam 99 batang (ganja)," ungkap Tio Pakusadewo, dikutip dari podcast yang diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (27/1/2023).
Mendengar pernyataan Tio Pakusadewo, Deddy Corbuzier selaku host pun kaget dan penasaran.
Baca Juga:Profil James Riady: Bos Lippo yang Mau 'Dikeroyok' DPR atas Huru-Hara Meikarta
"Izin dari mana itu?" tanya Deddy Corbuzier.
Tio Pakusadewo menjelaskan izin tersebut diurus oleh temannya yang sudah lama tinggal di Amerika. Dari lahan kecil yang dimiliki temannya itu lah, pemain film Mencuri Raden Saleh ini memulai bisnis ganjanya.
"Kita ngurus waktu itu, ada temen yang udah tinggal di sana lama, kan dulu gue bolak-balik LA," ujar Tio.
"Temen gue punya tanah di situ, kecil. Terus gua bilang tanamin aja ganja, terus diurus lah izinnya, bisa," lanjutnya.
Ganja tersebut, ungkap Tio, disalurkan ke rumah sakit di daerah Los Angeles secara rutin.
Baca Juga:Remaja Asal Brazil Dijanjikan Sekolah Surfing di Bali Ternyata Diberi Titipan Kokain
"Dan kita harus kirim ke rumah sakit sebulan itu dua kali," kata Tio.
"Setelah tiga bulan nanam, kan kita ada hidroponiknya juga. Yang hidro itu dipisahin sama yang natural, karena yang hidro itu bisa cepat dikirim ke sana (rumah sakit di LA), tapi 99 batang saja, dicek," beber Tio Pakusadewo.
Tio Pakusadewo mengaku mendapat penghasilan yang fantastis dari bisnisnya tersebut. Bahkan ia bisa meraup cuan meskipun tidak melakoni kegatan syuting.
"Ada duitnya nggak?" tanya Deddy Corbuzier.
"Ada. Kenceng bos," ungkap Tio.
"Alhamdulillah, gua kalau nggak syuting dapat duitnya dari situ," jawab Tio Pakusadewo sambil tertawa.
Meski mendapat hasil yang fantastis, Tio Pakusadewo tidak setuju jika ganja dilegalkan di Indonesia sebelum pemerintah membenahi sistem hukumnya.
Menurutnya jika jika ganja legal dan dijual bebas justru akan membuat kacau lantaran midset masyarakat Indonesia belum seperti di luar negeri.
"Untuk masyarakat Indonesia sistem hukumnya harus dibenahi dulu ya, kalau legal gitu kan bisa kacau, udah kaya lato lato ntar semua orang bisa pakai," katanya.(*)