Selebtek.suara.com - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Kiai Muhammad Fahim Mawardi, pengasuh pondok pesantren Al Djaliel 2 di Jember bakal ditangani polisi. Sang Kiai disebut akan memenuhi panggilan pemeriksaan polisi.
Rupanya, kasus yang menjerat ‘kiai cabul’ ini sudah banyak memakan korban, kuat dugaan ada belasan santriwati dan 4 ustazah yang sudah diajak wikwik oleh sang ustad.
"Rencananya akan datang sesuai dengan jadwal sebelumnya," kata Andy Cahyono Putra, pengacara Fahim, baru-baru ini.
Sebelumnya, polisi berencana melakukan pemeriksaan terhadap Fahim pada Sabtu (7/1) namun sang ustad jatuh sakit.
Baca Juga:Baru Ketahuan! Usai Puas Hajar Venna Melinda Hingga Bonyok, Ferry Irawan Langsung Berbuat Ini
"Sekarang kondisinya sudah membaik," ujarAndy.
Dugaan pencabulan terhadap belasan santriwati dan ustazah ini terungkap setelah Himmatul Aliyah, istri Fahim. Ia sempat melihat seorang santriwati berteriak dan membuat gaduh pada malam hari.
Tak lama setelah itu, Himmatul Aliyah juga langsung mendatangi si ustazah untuk menanyakan langsung status hubungannya dengan kiai pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu. Sang Ustazah pun terus terang mengaku jika kiai sudah berbuat serong dengan dirinya.
Bukan itu saja, ustadzah itu juga mengakui ikhwal pintu kamarnya yang semalam digedor-gedor. Ustadzah bercerita, ia sedang dilabrak santriwati yang cemburu karena turut menjalin cinta terlarang bersama kiai Fahim.
"Dijawab jujur jika malam itu ustadzah satu kamar di ruang khusus dengan Fahim. Kemudian yang gedor-gedor pintu si santriwati karena cemburu," terangnya.
Sebagai informasi, Kiai Muhammad Fahim Mawardi, pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur dilaporkan polisi terkait dugaan pencabulan terhadap sejumlah santriwati di bawah umur.
Baca Juga:TERUNGKAP! Begini Aksi Bejat Kiai Fahim Cabuli Santriwati di Kamar Khusus Pakai Finger Print
Menurut pengakuan istri sang kiai, Himmatul Aliyah saat membuat aduan di Unit PPA Polres Jember, kiai Fahim sering memasukkan santriwati ke kamar khusus yang hanya bisa diakses oleh sang kiai.
Selain pengakuan ustazah, Himmatul juga sudah mendapatkan file bukti rekaman mesum sang suami. File itu ada di HP Fahim yang dalamnya terdapat belasan file rekaman suara laki-laki dan perempuan yang mengeluarkan desahan khas orang sedang berhubungan intim.
Himamtul mengenali suara kedua orang tersebut. Suara lelaki di rekaman yaitu suaminya, sedangkan yang suara perempuan adalah ustazah.
"Ada rekaman suara ciuman, desahan, percakapan dan lain-lain. Saya cek file rekaman tertanggal 25 November 2022. Berarti, hubungan mereka sudah lama. Saya pun kaget," katanya.