Semua Dugaan Terbantahkan! Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap

Temuan feses di lokasi kejadian juga membantah kesimpulan awal yang menyatakan korban meninggal karena kelaparan

Meiko Chan
Jum'at, 09 Desember 2022 | 18:27 WIB
Semua Dugaan Terbantahkan! Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap
Semua Dugaan Terbantahkan! Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap (Suara.com/Faqih Fathurrahman)

Selebtek.suara.com - Misteri kematian satu keluarga di Kalideres akhirnya terungkap. Keterangan Polda Metro Jaya mematahkan segala spekulasi liar yang muncul terkait penyebab meninggalnya empat anggota keluarga yang ditemukan telah membusuk di dalam rumah.

Menurut Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, dr Asri Megaratri Pralebda keempat korban meninggal secara berurutan dari ayah, ibu, paman dan anak.

"Urutan kematian empat jenazah ini adalah yang paling awal adalah bapak Rudiyanto. Kemudian dilanjutkan dengan Ibu Reni. Yang kemudian Bapak Budyanto dan yang terakhir adalah Mba Dian," katanya saat konferensi pers yang digelar pada Jumat (9/12/2022), mengutip dari Suara.com.

Asri mengungkap, kematian Rudyanto Gunawan (71) sudah terjadi beberapa bulan sebelum penemuan keempat mayat. Korban meninggal akibat penyakit pada saluran cerna.

Baca Juga:Pernah Diisukan Pacari Doddy Sudrajat, Ayu Wisya Diam-Diam Nikah

Sementara itu, Reny Margarethan Gunawan (68) meninggal karena ada kelainan pada payudara.

"Dengan jelas dan yakin, kami dapat menyatakan sebab kematian dari Bapak Rudiyanto dan Ibu Reni merupakan penyakit dari saluran cerna. Dan untuk Ibu reni adalah kelainan pada payudara," katanya.

Sedangkan kematian yang dialami Budyanto dan Dian juga disebabkan penyakit yang mereka derita sebelumnya.

"Sebab kematian yang pasti dari Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut. Untuk sebab kematian dari ibu dian merupakan gangungan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronis," ujarnya.

Asri memastikan tidak ada tanda-tanda tindakan kekerasan yang ditemukan dan diduga menjadi penyebab kematian empat jenazah tersebut.

Baca Juga:Bukan Sekte Apokaliptik, Ahli Ungkap Temuan Surat Yusuf Kasus Keluarga Kalideres: Biasa Dipakai buat Enteng Jodoh

"Pada keempat jenazah secara yakin, kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya," ujarnya.

Temuan feses di lokasi kejadian juga membantah kesimpulan awal yang menyatakan korban meninggal karena kelaparan.

"Pada analisa feses, ditemukannya karbohidrat dan serat. Sehingga dengan temuan dalam analisa feses Bapak Budyanto dan Mbak dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparan," imbuhnya.

Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap [Suara.com]
Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap (sumber: Suara.com)

Temuan empat mayat di Kalideres

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas membusuk dalam sebuah rumah di kawasan perumahan Citra Garden 1 Extension RT 07/15, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) malam.

Keempat korban yaitu Rudianto (71), Margareth (58), Dian (40) dan Budianto (69) ditemukan sudah dalam kondisi mengering dan membusuk dengan posisi yang berbeda-beda di dalam rumah.

Dugaan awal penyebab kematian yang beredar di media adalah karena kelaparan. Hal itu berdasarkan hasil otopsi yang tidak menemukan adanya makanan dalam lambung mereka.

Namun seiring waktu, muncul spekulasi liar terkait penyebab kematian satu keluarga tersebut karena keempat korban meninggal di dalam rumah tanpa ditemukan tindakan kekerasan.

Ada yang menduga kematian satu keluarga di Kalideres itu terkait ritual Santhara. Dalam ritual tersebut, seseorang tidak makan dan minum hingga meninggal.

Ada juga yang menyebut tewasnya sekeluarga di Kalideres disebabkan karena mengikuti sekte atau paham tertentu hingga isu pesugihan. Salah satu yang disebut-sebut adalah sekte Apokaliptik.(*)

Sumber: Suara.com

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Ragam

Terkini

Tampilkan lebih banyak