Selebtek.suara.com - Kepala Sekolah SMP Plus Baiturahman Saefullah Abdul Muthalib mengatakan kejadian pem-bullyan yang menimpa salah satu siswanya akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah dalam mengawasi siswa di sekolah.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, dan tentu ini menjadi evaluasi bagi kami untuk lebih ketat lagi dalam memberikan pengamanan pembelajaran di sini," katanyai
Pihak sekolah juga mengecam aksi tersebut karena sudah mengarah ke kekerasan.
Phak SMP Baiturrahman sendiri bakal memberikan sanki bagi pelaku perundungan yang diketahui adalah siswa kelas 9 atau siswa kelas 3 SMP. Sanki tersebut berupa pembelajaran secara daring bagi pelaku. Hal ini dilakikan agar proses pembalajaran di sekolah bisa kondusif.
Baca Juga:Siswa SMP Plus Baiturahman Alami Tindak Kekerasan, Ini Awal Mula Terbongkarnya
Sebelumnya pemilik akun Twitter @salmandoang yang pertama kali mengunggah video kekerasan di SMP Plus Baiturahman membagikan tangkap layar percakapannya dengan salah satu keluarga korban.
Didapat informasi ternyata pihak sekolah sempat tidak ada reaksi apa pun dan terkesan menutup-nutupi.
yang bikin makin sakit itu adalah sekolahnya ga bereaksi apa2 setelah pihak keluarga ngadu kesana, bahkan terkesan menutup2i
![Tangkap layar percakapan dengan keluarga korban [Twitter/@salmandoang]](https://media.suara.com/suara-partners/selebtek/thumbs/1200x675/2022/11/20/1-whatsapp-image-2022-11-20-at-092145.jpeg)
Sampai akhirnya keluarga korban memberikan informasi bahwa pihak keluarga korban dipanggil oleh pihak sekolah untuk membicarakan kasus bullying yang menimpa keluarganya. Hal ini imbas dari video kasus bullying yang viral di media sosial.
Pagi man,
Man sorry gw mau update cased ponakan gw
jadinya pagi ini abang gw dipanggil ama kepsek ke sekolah man
gara2 udah banyak yang nyerang sekolah via medsos
makasih banyak ya man, berkat lu dan temen2 pergerakan penyelesaian cased ini jadi lebih cepet
Sementara itu pihak sekolah di wakili Saefullah Abdul Muthalib sudah menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban.
"Jelas, secara pribadi dan lembaga kami sudah meminta maaf kepada keluarga atas kelalaian kami, terlebih kepada publik secara umum, kepada kepala dinas, kementerian pendidikan dan ini menjadi langkah awal untuk memperketat sistem pengawasan di sekolah kami," katanya.***
Dari berbagai sumber.