Selebtek.suara.com - Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar mengaku telah memangkas gaji para petinggi serta operasional organisasi. Hal ini dilakukan guna melakukan pembenahan dan restrukturisasi organisasi sejak Januari 2022.
"Sejak 11 Januari 2022, tercipta kesadaran kolektif untuk memperbaiki kondisi lembaga dengan masukan dari seluruh cabang. Kami melakukan evaluasi secara mendasar," ujar Presiden ACT Ibnu Khajar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Sebelumnya, laporan majalah Tempo menjelaskan ada dugaan penyelewengan dana umat yang dilakukan petinggi ACT. Besaran gaji mnejadi salah satu hal yang dibahas di masyarakat sehingga mempertanyakan kredibilitas organisasi ini.
Dalam laporan tersebut, gaji Ketua Dewan Pembina ACT sekitar Rp250 juta. Sementara pejabat di bawahnya seperti Senior Vice Presiden menerima sekitar Rp150 juta, Vice Presiden Rp80 juta, direktur eksekutif Rp50 juta, dan direktur Rp30 juta per bulannya.
Baca Juga:Rangkaian HUT Bhayangkara ke-76, Polda Sulawesi Selatan Gelar Off-Road 2022
Ibnu mengatakan hal ini tidak benar. Ia juga mengaku bingung kalau data dari mana yang diungkapkan oleh media tersebut. Meski demikian Ibnu enggan menjelaskan berapa besaran asli gaji yang diterima para petinggi ACT.
Namun ia menjelaskan jika ada pemotongan besaran gaji para petinggi di ACT mulai 50 sampai 70 persen dari besaran gaji sebelumnya sejak pergantian pimpinan pada 11 Januari 2022.
Sementara perihal penggunaan dana umat untuk operasional ACT, Ibnu mengklaim bahwa organisasinya menggunakan 13,7 persen dari dana yang berhasil dihimpun. Karena, kata dia, berdasarkan syariat lembaga zakat memperbolehkan mengambil seperdelapan atau 12,5 persennya untuk operasional.
"Lantas mengapa mengambil 13,7 persen? Karena yang kami kelola bukan lembaga zakat, apalagi yang dikelola adalah dari donasi umum ada dari masyarakat, CSR, sedekah dan ada kerja sama dengan amal zakat," kata dia.
Menurut dia, tingginya alokasi dana operasional itu untuk menutupi distribusi program. Sebab, ACT memiliki 78 cabang dan perwakilan di lebih dari 47 negara. Kendati demikian, ia mencoba meyakinkan masyarakat bahwa ACT telah berbenah yang ditandai pergantian pimpinan.
Baca Juga:Stadion Markas Persita Tangerang Berbenah Jelang Liga 1 2022/2023
"Pasca-pergantian pimpinan maka saya mewakili ACT menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Kami tidak menutup mata ada permasalahan di dalam lembaga," kata dia.
Sumber: Suara.com